Iklan Copilot Microsoft: Realitas vs. Ilusi

11

Iklan Copilot terbaru Microsoft terus menampilkan asisten AI yang mampu melakukan hal-hal yang tampaknya mustahil. Tempat bertema liburan, lengkap dengan cameo Sinterklas, menggambarkan pengguna dengan mudah mengendalikan rumah pintar, menskalakan resep, dan bahkan menavigasi peraturan HOA – semuanya dengan bantuan Copilot. Namun, jika diteliti lebih dekat, akan terlihat perbedaan yang mencolok antara kemampuan yang diiklankan dan kinerja sebenarnya dari alat tersebut.

Realitas Simulasi

Iklan tersebut menampilkan skenario seperti menyinkronkan lampu liburan dengan musik, menyesuaikan dekorasi berukuran besar untuk menghindari pelanggaran HOA, dan menskalakan resep untuk pertemuan besar. Namun banyak dari contoh ini bergantung pada elemen fiksi: perusahaan rumah pintar yang tidak ada bernama “Relecloud” dan gambar yang dihasilkan AI, termasuk rusa terkenal yang melanggar batas properti. Microsoft mengakui bahwa dokumen rusa kutub dan HOA dibuat khusus untuk iklan tersebut, yang menyiratkan bahwa seluruh rangkaiannya dibuat-buat.

Menguji Klaim

Saat diuji dengan aplikasi dunia nyata, Copilot mengalami kesulitan yang signifikan. AI sering kali berhalusinasi pada tombol yang tidak ada, salah mengidentifikasi objek (pasak sebagai sekrup), dan memberikan instruksi yang tidak jelas atau salah. Misalnya, ketika diminta untuk menyesuaikan instruksi perakitan Ikea, Copilot mengacaukan nomor halaman dengan nomor langkah. Menskalakan resep juga terbukti bermasalah; ia hanya dapat melakukan penghitungan parsial sebelum mengabaikan tugas atau salah menafsirkan kontrol di layar.

Masalah Kursor

Fitur sorotan kursor di layar Copilot, yang dimaksudkan untuk memandu pengguna, seringkali tidak dapat diandalkan. Reaksinya lambat, berlama-lama pada hal yang tidak perlu, dan sering kali tidak menyoroti apa pun sambil menyatakan sebaliknya. Dalam satu skenario, Copilot bersikeras bahwa ia telah memilih elemen di layar padahal sebenarnya tidak, yang selanjutnya menggambarkan ketidakandalannya.

Putusan

Iklan tersebut menyiratkan bahwa Copilot dapat berintegrasi secara mulus dengan alat yang ada dan memecahkan masalah yang kompleks, namun kenyataannya jauh lebih kacau. Microsoft membela iklan tersebut dengan menyatakan bahwa tanggapan dipersingkat agar singkat, namun hal ini tidak mengatasi ketidakakuratan mendasar dalam pelaksanaannya. Kampanye ini kurang terasa seperti demonstrasi yang jujur ​​dan lebih seperti sebuah fantasi yang dirancang untuk menjual produk yang belum mampu memenuhi janjinya.

Seluruh kampanye iklan menjual sebuah fantasi, seperti mempercayai Sinterklas.