Verifikasi Usia Diperketat di Seluruh Eropa: Bagaimana Negara-negara UE Membatasi Akses Konten Dewasa

14
Verifikasi Usia Diperketat di Seluruh Eropa: Bagaimana Negara-negara UE Membatasi Akses Konten Dewasa

Negara-negara Eropa meningkatkan upaya untuk melindungi anak-anak di bawah umur secara online, dengan langkah-langkah verifikasi usia yang lebih ketat kini diberlakukan untuk situs-situs dewasa. Italia adalah negara terbaru yang mewajibkan pemeriksaan ini, yang mewajibkan platform pornografi untuk memverifikasi usia pengguna melalui layanan pihak ketiga—termasuk penyerahan tanda pengenal pemerintah—terlepas dari di mana situs tersebut berada. Langkah ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas di seluruh UE, yang menimbulkan pertanyaan tentang privasi data, efektivitas, dan masa depan akses online.

Meningkatnya Dorongan Eropa untuk Verifikasi Usia

Selama bertahun-tahun, kekhawatiran terhadap keselamatan anak saat online telah mendorong tindakan legislatif di seluruh Eropa. Gelombang penegakan hukum saat ini menandai peningkatan yang signifikan, tidak hanya sekedar deklarasi usia, namun juga proses verifikasi wajib.

Mengapa Ini Penting: Pergeseran ini mencerminkan meningkatnya tekanan sosial dan politik untuk memerangi eksploitasi anak dan paparan konten berbahaya. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan data, potensi penyalahgunaan, dan tantangan praktis dalam menerapkan verifikasi usia yang efektif dalam skala besar.

Tindakan Khusus Negara

Prancis: Pada tahun 2024, Prancis mengesahkan undang-undang yang memberi wewenang kepada regulatornya, Arcom, untuk mengenakan denda yang besar (hingga €150.000 atau 2% dari omset global, meningkat jika pelanggaran berulang) dan bahkan memblokir situs pornografi yang tidak patuh. Aylo, perusahaan induk Pornhub dan Redtube, sempat memblokir pengguna Perancis sebagai tanggapan, sebelum memulihkan akses.

Namun, analisis independen oleh AI Forensics mengungkapkan bahwa beberapa layanan verifikasi usia pihak ketiga yang beroperasi di Prancis berbagi data pengguna dengan pihak ketiga atau dengan mudah dilewati dengan sedikit penyesuaian kode.

Spanyol: Memperkenalkan undang-undang tahun 2022 yang mewajibkan platform memverifikasi usia sebelum mengizinkan akses ke konten berbahaya, termasuk pornografi. Spanyol juga telah mengembangkan alat identifikasi digital, seperti aplikasi MiDNI, untuk verifikasi usia secara real-time. Proyek dompet Cartera Digital Beta, yang dirancang untuk menghasilkan kunci verifikasi bulanan, saat ini sedang menunggu persetujuan perlindungan data.

Jerman: Membutuhkan verifikasi usia digital yang kuat, lebih dari sekadar pernyataan mandiri. Platform harus menerapkan pengamanan, termasuk filter yang dikontrol orang tua, dan menunjuk petugas perlindungan remaja yang independen. Pelanggar akan dikenakan denda hingga €500.000. Pada tahun 2023, pihak berwenang Jerman melarang Aylo karena melanggar undang-undang verifikasi usia, dengan alasan perusahaan lebih memprioritaskan keuntungan daripada perlindungan anak.

Italia: Negara terbaru yang menerapkan verifikasi usia yang ketat, yang mewajibkan platform pornografi memverifikasi usia pengguna melalui layanan pihak ketiga, termasuk pengiriman tanda pengenal pemerintah, di mana pun situs tersebut berada.

Proyek Percontohan Seluruh UE: Pendekatan Terpadu?

Uni Eropa sedang menguji mekanisme verifikasi usia terpadu yang dirancang agar kuat, mudah digunakan, dan menjaga privasi. Sistem ini pada akhirnya akan berintegrasi dengan dompet identitas digital, yang diwajibkan bagi semua negara anggota pada tahun 2026. Aplikasi verifikasi mandiri, yang sudah ada di Denmark, Prancis, Spanyol, Italia, dan Yunani, juga dapat diintegrasikan.

Pertanyaannya Masih Ada: Dapatkah sistem terpusat di seluruh Uni Eropa menyeimbangkan verifikasi usia yang efektif dengan privasi pengguna dan keamanan data?

Tantangan ke Depan

Penerapan langkah-langkah ini bukannya tanpa hambatan. Efektivitas layanan verifikasi pihak ketiga dipertanyakan, dan beberapa di antaranya ditemukan tidak dapat diandalkan atau berbagi data. Potensi kesalahan positif dan dampaknya terhadap konsumen konten dewasa yang sah juga masih menjadi kekhawatiran.

Melangkah ke Depan: Regulator Eropa harus mencapai keseimbangan antara melindungi anak di bawah umur dan menghormati hak-hak pengguna. Transparansi, langkah-langkah keamanan data yang kuat, dan pemantauan berkelanjutan akan sangat penting untuk memastikan kebijakan-kebijakan ini mencapai tujuan yang diharapkan tanpa konsekuensi yang tidak diinginkan.