Startup kecerdasan buatan Elon Musk, xAI, bergerak maju dengan rencana membangun pembangkit listrik tenaga surya seluas 88 hektar yang berdekatan dengan pusat data Colossus yang sangat besar di Memphis, Tennessee. Perkembangan ini terjadi ketika perusahaan menghadapi pengawasan ketat atas ketergantungannya pada turbin gas alam yang menimbulkan polusi untuk menggerakkan operasi pelatihan AI yang boros energi.
Permintaan Daya Pusat Data dan Penggantian Energi Terbarukan
Pembangkit listrik tenaga surya yang diusulkan diproyeksikan menghasilkan sekitar 30 megawatt listrik. Namun, jumlah ini hanya mewakili 10% dari perkiraan konsumsi daya pusat data Colossus, salah satu fasilitas terbesar di dunia. Meskipun proyek pembangkit listrik tenaga surya akan berkontribusi terhadap energi yang lebih bersih, hal ini tidak akan sepenuhnya mengimbangi kebutuhan listrik yang sangat besar di fasilitas tersebut. xAI sebelumnya mengumumkan proyek penyimpanan tenaga surya dan baterai berkapasitas 100 megawatt, yang sebagian didanai oleh pinjaman tanpa bunga senilai $414 juta dari Departemen Pertanian AS.
Masalah Lingkungan dan Kesehatan
Dorongan terhadap energi terbarukan muncul di tengah meningkatnya kritik terhadap sumber daya xAI saat ini. Southern Environmental Law Center (SELC) menuduh perusahaan tersebut telah mengoperasikan lebih dari 400 megawatt turbin gas alam tanpa izin yang sesuai. Operasi ini diperkirakan melepaskan lebih dari 2.000 ton emisi nitrogen oksida (NOX) setiap tahun – yang merupakan penyebab utama kabut asap dan penyakit pernapasan.
Para peneliti di Universitas Tennessee, Knoxville, telah mendokumentasikan 79% peningkatan konsentrasi nitrogen dioksida di komunitas Boxtown, lingkungan yang didominasi kulit hitam di dekat pusat data. Warga melaporkan peningkatan angka serangan asma dan masalah pernapasan lainnya sejak xAI mulai beroperasi. Pejabat setempat telah memberikan izin terbatas untuk 15 turbin hingga tahun 2027, namun perusahaan telah menyatakan niatnya untuk terus menggunakannya sampai ada tambahan energi terbarukan.
Konteks Sejarah dan Pendanaan
Pendanaan federal untuk proyek tenaga surya xAI patut diperhatikan karena banyak hibah energi bersih dibatasi selama pemerintahan Trump. Dana sebesar $439 juta yang diberikan oleh USDA menyoroti perubahan kebijakan. Pemilihan waktu ini juga menunjukkan bahwa xAI lebih dulu mengatasi tekanan masyarakat seiring dengan perluasan infrastruktur AI-nya, meskipun mereka terus bergantung pada bahan bakar fosil dalam jangka pendek.
Kesimpulannya, proyek tenaga surya xAI mewakili sebuah langkah menuju operasi berkelanjutan, namun perusahaan tersebut masih menghadapi permasalahan lingkungan yang signifikan dan reaksi masyarakat atas ketergantungannya pada sumber energi yang menimbulkan polusi. Situasi ini menggarisbawahi ketegangan antara pesatnya pertumbuhan AI dan kebutuhan akan solusi energi yang benar-benar ramah lingkungan.
